Pemulihan Ekosistem Maritim: Tanjung Perak Catat Lonjakan Penumpang & RORO

SUARAJATIM (5/8) — Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya menunjukkan geliat pemulihan ekosistem maritim Indonesia. Sepanjang semester pertama 2025, terminal Gapura Surya Nusantara (GSN) mencatat kenaikan signifikan arus penumpang dan kendaraan roro. Data resmi menyebut jumlah penumpang mencapai 1.001.756 orang, naik 6 persen dari periode sama tahun sebelumnya.
Aktivitas penumpang dan kendaraan roro di Terminal Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Terminal Gapura Surya Nusantara di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, mencatat peningkatan arus penumpang dan kendaraan roro pada semester I 2025. (Sumber: Pelindo)
Pertumbuhan ini didorong pulihnya aktivitas ekonomi dan pariwisata laut. Salah satu kontributor utama adalah kunjungan kapal pesiar. Januari-Juni 2025, 13 kapal cruise bersandar di Tanjung Perak, membawa 22.646 penumpang mancanegara. Angka ini melampaui realisasi 2024 yang hanya 8 kapal dengan 15.290 penumpang.

Arus penumpang domestik juga merangkak naik, dari 932.153 menjadi 979.110 orang. Kehadiran rute pelayaran baru oleh operator kapal turut mendongkrak mobilitas lintas wilayah.

Tak cuma penumpang, kendaraan muatan roro ikut meroket. Sebanyak 244.162 unit diangkut pada periode sama, tumbuh 21 persen dari 202.037 unit di 2024. Moda roro kian diminati pelaku logistik karena efisiensi dan fleksibilitasnya, terutama untuk konektivitas kepulauan.

Purwanto Wahyu Widodo, Sub Regional Head Jawa PT Pelabuhan Indonesia Regional 3, menyatakan pertumbuhan ini mencerminkan penguatan ekosistem maritim, "Peningkatan ini merupakan sinyal bahwa kepercayaan masyarakat dan pelaku usaha terhadap moda transportasi laut terus tumbuh. Pelabuhan, dalam hal ini, kembali jadi simpul utama konektivitas logistik dan pariwisata nasional."

Ana Adiliya, General Manager Cabang Kalimas dan GSN Pelindo, menambahkan kolaborasi lintas sektor jadi katalis, "Keberhasilan menarik kapal cruise hasil kerja sama erat dengan agen pelayaran, pemerintah daerah, dan pelaku industri pariwisata. GSN kini bukan cuma gerbang pelabuhan, tapi juga etalase pariwisata maritim Indonesia."

Ia menuturkan, pelabuhan telah bertransformasi jadi penggerak ekonomi lokal. Upaya peningkatan fasilitas dan layanan digital akan terus dilakukan agar kinerja tetap kompetitif.

Optimisme mengiringi capaian ini. Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa yakin tren positif bertahan hingga akhir 2025, seiring perbaikan infrastruktur yang berjalan.
LihatTutupKomentar