Posko Nataru Pelabuhan Tanjung Perak sebagai Pusat Kendali Arus Penumpang LautSUARAJATIM - Pelabuhan Tanjung Perak kembali menjadi simpul penting pergerakan masyarakat pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Sebagai salah satu gerbang utama transportasi laut menuju Kawasan Timur Indonesia, pelabuhan ini menanggung peran besar dalam menjaga kelancaran arus penumpang di tengah peningkatan mobilitas akhir tahun.
![]() |
| Posko Terpadu Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara menjadi pusat pemantauan arus penumpang laut Pelabuhan Tanjung Perak. |
Keberadaan posko bukan sekadar simbol kesiapan. Di dalamnya, seluruh proses pemantauan pergerakan penumpang, kondisi kapal, hingga perkembangan cuaca laut dilakukan secara terintegrasi. Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa menempatkan posko tersebut tepat di antara zona kedatangan dan keberangkatan penumpang agar pengawasan berlangsung efektif dan respons lapangan dapat dilakukan lebih cepat.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak yang diwakili Kepala Bidang Perkapalan dan Kepelautan, Dr. Capt. Mustamin, M.Pd., M.Mar., menekankan bahwa keselamatan menjadi fondasi utama pelayanan angkutan laut selama Nataru.
“Penyelenggaraan Posko Nataru 2025/2026 akan beroperasi selama 22 hari, terhitung mulai H-7 Natal hingga H+7 Tahun Baru. Posko ini menjadi sarana untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan aman, tertib, dan lancar, sekaligus sebagai langkah antisipasi terhadap potensi lonjakan penumpang maupun kondisi cuaca ekstrem,” ujar Capt. Mustamin.
Dalam periode tersebut, seluruh kapal yang melayani penumpang telah melalui pemeriksaan kelaiklautan sesuai ketentuan. Pemeriksaan mencakup aspek keselamatan, kapasitas angkut, serta kelengkapan alat keselamatan di atas kapal.
Koordinasi dengan BMKG Maritim Tanjung Perak juga dilakukan secara intensif untuk memantau potensi perubahan cuaca dan tinggi gelombang.
Sebanyak 38 kapal dari enam operator disiapkan untuk melayani arus Nataru dengan total kapasitas sekitar 44.000 penumpang. Armada tersebut terdiri atas 13 kapal penumpang, 24 kapal penumpang Ro-Ro, serta satu kapal perintis yang melayani rute-rute tertentu menuju wilayah kepulauan.
Dari sisi pergerakan penumpang, Pelindo mencatat adanya tren peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. General Manager Cabang Kalimas dan GSN Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa, Ana Adiliya, menyampaikan bahwa jumlah penumpang selama periode 10 Desember 2025 hingga 9 Januari 2026 diperkirakan mencapai 154.350 orang, atau naik sekitar 5 persen dibandingkan periode Nataru sebelumnya.
“Pelabuhan Tanjung Perak diprediksi mengalami lonjakan penumpang pada H-5 Natal, yakni 20 Desember 2025, serta H+3 Tahun Baru pada 4 Januari 2026,” kata Ana.
Selain kesiapan armada dan pengawasan operasional, Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara juga mengalami berbagai pembenahan sepanjang 2025. Peremajaan ruang tunggu, perbaikan jalur embarkasi dan debarkasi, penataan area transit, serta penguatan sistem informasi penumpang dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan selama masa tunggu.
“Sejumlah perbaikan dan beautifikasi telah kami lakukan, mulai dari ruang tunggu hingga area parkir dan penghijauan kawasan terminal, agar pengalaman perjalanan penumpang menjadi lebih aman dan nyaman,” ujar Ana.
Terminal GSN kini dilengkapi ruang tunggu prioritas, water station, layanan kesehatan, kampanye kawasan bebas asap rokok, serta sistem pengamanan berbasis CCTV dengan petugas siaga 24 jam. Seluruh fasilitas tersebut terhubung langsung dengan posko terpadu sehingga setiap dinamika di lapangan dapat dipantau secara real time.
Melalui pengelolaan posko sebagai pusat kendali, Pelabuhan Tanjung Perak tidak hanya berfungsi sebagai titik keberangkatan dan kedatangan, tetapi juga sebagai simpul pengendali arus manusia yang menentukan kelancaran transportasi laut nasional selama momentum Nataru.

