SUARAJATIM (22/7) – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Sub Regional Jawa melaksanakan operasi penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Pelabuhan Tanjung Perak. Kegiatan terpusat di Jalan Laksda M. Natsir dan Jalan Prapat Kurung Selatan-Utara. Operasi ini bertujuan menjamin keamanan dan kelancaran arus transportasi pelabuhan.
Penertiban melibatkan Divisi Health Safety Security and Environment (HSSE), kepolisian, TNI, serta Satpol PP Kecamatan Pabean Cantian. Pemerintah kelurahan dan unsur kewilayahan turut mendukung. Pendekatan persuasif menjadi metode utama untuk menjaga suasana kondusif.
Purwanto Wahyu Widodo, Sub Regional Head Jawa Pelindo Regional 3, menjelaskan pentingnya keteraturan di kawasan pelabuhan. “Kawasan pelabuhan harus tertib demi keselamatan dan kelancaran transportasi. Kami sudah memberi ruang komunikasi sebelumnya. Pelabuhan adalah simpul vital logistik nasional dan harus dijaga ketertibannya,” tegasnya.
Ia menambahkan penertiban bukan sekadar penegakan aturan. Langkah ini bagian dari membangun kesadaran kolektif tentang pengelolaan ruang pelabuhan yang disiplin. “Pelindo Sub Regional Jawa berupaya menciptakan pelabuhan aman, bersih, dan bebas macet. Kami menyediakan Buffer Area dengan tempat istirahat dan kantin untuk sopir truk,” ujar Purwanto.
Saifuddin Zuhri, Lurah Perak Barat Kecamatan Krembangan, menyatakan dukungannya. Keberadaan PKL dilaporkan memicu kemacetan akibat truk yang parkir untuk transaksi.
“Kami mendukung kegiatan ini sebagai bagian dari penataan kota dan kawasan strategis pelabuhan. Para pedagang sudah mendapat pemberitahuan sebelumnya. Penertiban ini menjadi awal pengelolaan kawasan lebih baik, dengan tetap membuka ruang dialog,” jelas Saifuddin.
Operasi berjalan lancar tanpa gangguan. Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa akan terus berkoordinasi dengan masyarakat dan pemangku kepentingan. Sinergi ini diharapkan mempertahankan lingkungan pelabuhan yang tertib dan mendukung operasional logistik nasional.
![]() |
Petugas gabungan mengamankan area Jalan Laksda M. Natsir dan Jalan Prapat Kurung Selatan-Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya (Dok. Pelindo). |
Purwanto Wahyu Widodo, Sub Regional Head Jawa Pelindo Regional 3, menjelaskan pentingnya keteraturan di kawasan pelabuhan. “Kawasan pelabuhan harus tertib demi keselamatan dan kelancaran transportasi. Kami sudah memberi ruang komunikasi sebelumnya. Pelabuhan adalah simpul vital logistik nasional dan harus dijaga ketertibannya,” tegasnya.
Ia menambahkan penertiban bukan sekadar penegakan aturan. Langkah ini bagian dari membangun kesadaran kolektif tentang pengelolaan ruang pelabuhan yang disiplin. “Pelindo Sub Regional Jawa berupaya menciptakan pelabuhan aman, bersih, dan bebas macet. Kami menyediakan Buffer Area dengan tempat istirahat dan kantin untuk sopir truk,” ujar Purwanto.
Saifuddin Zuhri, Lurah Perak Barat Kecamatan Krembangan, menyatakan dukungannya. Keberadaan PKL dilaporkan memicu kemacetan akibat truk yang parkir untuk transaksi.
“Kami mendukung kegiatan ini sebagai bagian dari penataan kota dan kawasan strategis pelabuhan. Para pedagang sudah mendapat pemberitahuan sebelumnya. Penertiban ini menjadi awal pengelolaan kawasan lebih baik, dengan tetap membuka ruang dialog,” jelas Saifuddin.
Operasi berjalan lancar tanpa gangguan. Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa akan terus berkoordinasi dengan masyarakat dan pemangku kepentingan. Sinergi ini diharapkan mempertahankan lingkungan pelabuhan yang tertib dan mendukung operasional logistik nasional.